Kota Sodom dalam kisah nabi Luth dihancurkan oleh siksaan Tuhan dengan hujan batu. Sebuah tim arkeolog membuktikan bahwa ini benar-benar terjadi. hujan es adalah asteroid.
Penggalian arkeologi mengungkapkan ledakan atmosfer dari asteroid yang bertabrakan dengan atmosfer Bumi, dan mungkin telah menyebabkan kematian sebuah peradaban di dekat Laut Mati di Yordania ribuan tahun yang lalu.
Butuh waktu 15 tahun menggali untuk mendapatkan informasi ini. Ratusan orang berpartisipasi dalam penggalian dan analisis terperinci dari bahan yang digali oleh lebih dari 20 ilmuwan di 10 negara di Amerika Serikat, Kanada, dan Republik Ceko.
Para peneliti dan arkeolog menggambarkan badai api dahsyat yang menghancurkan seluruh kota kuno Timur Tengah yang sekarang disebut Tell el-Hammam. Berdasarkan penggalian yang mereka lakukan, ditemukan barang bukti berupa lapisan batu bara, abu, lelehan batu bata lumpur dan lelehan gerabah setebal 1,5 meter.
Eksperimen dengan tungku laboratorium menunjukkan bahwa tembikar dan batu bata tanah liat di Tell El-Hammam meleleh pada suhu di atas 1500 °C. Suhu ini terlalu panas untuk mencairkan mobil hanya dalam beberapa menit.
Tidak ada yang tahu pasti apa yang terjadi. Tetapi strata tidak disebabkan oleh gunung berapi, gempa bumi, atau perang. Tak satu pun dari mereka mampu mencium logam, batu bata tanah liat, dan tembikar. Satu-satunya proses alam yang tersisa adalah pengaruh kosmik dari luar angkasa.
Mengutip Science Alert, Rabu (22/9/2021) Untuk mengetahui probabilitas suatu peristiwa menghancurkan kota, tim peneliti menggunakan Impact Calculator online untuk membuat model skenario yang sesuai dengan bukti.
Dirancang oleh ahli tabrakan, kalkulator ini memungkinkan peneliti untuk memperkirakan banyak detail peristiwa tabrakan kosmik, berdasarkan peristiwa tabrakan dan ledakan nuklir yang diketahui.
Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa Tel Pigeon kemungkinan memiliki asteroid yang mirip dengan asteroid yang merobohkan 80 juta pohon di Tunguska, Rusia pada tahun 1908, dan kawah Chicxulub yang menyebabkan kepunahan dinosaurus.
Kisah penduduk Sodom
Ada kemungkinan bahwa deskripsi lisan tentang kisah kehancuran kota ini diturunkan dari generasi ke generasi dan dicatat sebagai kisah orang-orang Sodom dan Nabi Luth dalam kitab suci agama surgawi (Yahudi, Kristen, dan Islam). ). ). Misalnya, Al-Qur’an menceritakan penghancuran hujan es ini dalam Surat Al-A’raf ayat 84:
وَاَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ مَّطَرًاۗ فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُجْرِمِيْنَ
Dan Kami menghujani mereka dengan hujan (batu). Lihatlah akhir dari kesalahan.
Dalam berbagai penelitian yang dilakukan sebelumnya, Tel al-Hamam yang menjadi tempat terjadinya kemalangan umat Nabi Luth adalah kota Sodom, di daerah yang sekarang dikenal dengan Laut Mati dan dikenal dengan Danau Luth yang terletak di perbatasan antara Israel dan Yordania.
Tell el-Hammam sendiri adalah kota dari Zaman Perunggu. Menurut para ulama, Tal al-Hamam adalah sebuah negara kota di wilayah yang disebut Ghor Tengah. Kawasan tersebut telah dihuni selama 2.500 tahun dan dilindungi oleh tembok setebal 30 meter, tinggi 15 meter, dan panjang 2,5 kilometer.
Namun tembok kokoh itu runtuh ketika menabrak benda yang jatuh dari langit, dan gelombang ledakan yang dihasilkan menyebar ke seluruh area.
Para ilmuwan mengatakan bahwa ledakan meteor di wilayah tersebut menyebabkan gelombang panas yang kuat. Gelombang panas tidak hanya menyapu bukit Hammam, tetapi juga menghancurkan area seluas 500 kilometer persegi di sekitarnya. Kawasan bencana sebelumnya sendiri tidak lagi dihuni manusia hingga 700 tahun setelah kejadian.